BAB
V
PASAR
1 KOMPETENSI
DASAR
Mahasiswa memahami dan
mengerti mengenai pengertin pasar dan jenis-jenis pasar dengan berbagai
karakteristiknya.
2 INDIKATOR
PENCAPAIAN :
2.1
Berikan penjelasan mengenai
pengertian Pasar, Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Pasar Persaingan
Monopolistik dan Pasar Oligopoli. Lengkapi pula dengan contoh produk yg
dipasarkan di jenis-jenis pasar tersebut!
2.2
Gambarlah kurve serta berikan
penjelasan mengenai pasar Persaingan Sempurna yang memperoleh Laba Maksimum
atau Laba Super Normal, memperoleh Laba Normal dan menderita Kerugian Minimal!
2.3
Dapat memberi contoh persoalan dan
cara-cara penyelesaian untuk menemukan Laba Maksimum perusahaan yang bergerak
di Pasar Persaingan Sempurna.
2.4
Menjelaskan hambatan yang bersifat
teknis dan hambatan legalitas menyulitkan pendatang baru masuk ke Pasar
Monopoli!
2.5
Gambarlah Kurve perusahaan yang
beroperasi di Pasar Monopoli dengan memperoleh Laba Maksimum, Laba Normal, dan
Rugi Minimal!
2.6
Apa yang dimaksud dengan
diskriminasi harga, jelaskan! Apa pula tujuan-tujuan yang menyertainya.
Penjelasan dilengkapi dengan kurva proses Diskriminasi Harga tersebut!
2.7
Berikan penjelasan mengenai
pengertian Pasar Persaingan Monopolistik, serta bedakan pasar tersebut dengan
Pasar Monopoli!
2.8
Jelaskanlah arti Pasar Oligopoli,
serta proses munculnya Pemimpin Harga dan Pengikut Harga dalam Pasar tersebut!
3 MATERI
PEMBELAJARAN
3.1
Pengertian Pasar
Pasar
merupakan tempat bertemu sedikit
atau banyaknya
orang yakni sebagai pembeli dan penjual untuk melakukan permintaan dan
penawaran atau tukar menukar barang dan jasa berupa transaksi dan dengan harga
tertentu. Philip Kotler, sebagai
seotang ekonom mengartikan pasar sebagai tempat pembeli dan penjual yang
melakukan transaksi atas barang dan jasa tertentu.
Pada masa lalu, pasar sering
berdasarkan lokasi geografis. Akibat pesatnya kemajuan alat komunikasi modern,
khususnya telepon, handpone, dan internet (ecommerce)
memungkinkan pembel dan penjual bertemu tanpa pernah melihat wajah yang satu
dengan yang lain. Jumlah penjual dan pembeli yang ada pada suatu pasar berbeda
dengan yang ada dipasar lainnya dimana akan membentuk perbedaan struktur pasar.
Struktur pasar juga akan mempengaruhi perilaku setiap penjual dan pembeli
terhadap perubahan harga barang atau jasa yangada di pasar tersebut.
3.2
Pasar
Berdasarkan
Strukturnya
Suatu struktur
pasar dikatakan kompetetif jika perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan
untuk mempengaruhi harga dan jumlah barang dipasar. Semakin lemah kemampuan
perusahaan untuk mempengaruhi pasar, semakin kompetitif struktur pasarnya.
Demikian pula sebaliknya.
Contoh sederhana yang dapat dilihat pada pasar listrik
di Indonesia Pasar Listrik di Indonesia dapat dikatakan tidak kompetetif karena
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai satuu-satunya perusahaan besar dalam
produksi listrik, dapat menaikkan dan menurunkan harga maupun kualitas listrik
di Indonesia. Sebaliknya jika kita melihat penjual cabai yang ada dipasar-pasar
tradisional, pasar cabai itu memiliki struktur pasar yang kompetetif, karena
secara individu, masing-masing kuantitas cabai Indonesia secara signifikan.
Pasar berdasarkan strukturnya dibedakan
menjadi dua, yakni :
A. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect
Compention Market)
Perusahaan mampu memperoleh
Laba Maksimum karena mereka mengetahui bagaimana posisi perusahaan tersebut
dalam pasar. Maka dari itu jumlah output
yang dihasilkan harus dalam jumlah tertentu dan MR=MC. Pasar
ini kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak leluasa. Pasar ini
bersifat ekstrim. Karakteristik pasar persaingan sempurna meliputi:
1) Barang yang diproduksi homogen
Homogen berarti
produk mampu memberikan kepuasan yang sama terhadap konsumen tanpa mengetahui
produsennya. Karena produsen maupun yang memproduksi barang tersebut barangnya homogeny,
bahkan homogen dalam segala-galanya. Dalam membeli barang konsumen tidak
memperhatikan merk tapi memperhatikan kegunaan barang tersebut. Karena
barangnya homogen, maka semua perusahaan di anggap mampu menghasilkan barang
dan jasa dengan karakteristik dan kualitas yang sama.
2)
Produsen
dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna tentang pasar
Pelaku pasar
memiliki pengeahuan sempurna tentang pasar seperti, mengetahui barang yang di
jual, harga pokok barang, harga input, kualitas barang dan lain-lain. Karena
barang sama antara yang di hasilkan oleh produsen satu dengan yang lainnya,
maka kepada pedagang siapapun konsumen berbelanja atau membeli barang tersebut
akan memperoleh barang yang sama seperti yang diinginkannya.
3)
Output
sebuah perusahaan relative kecil di bandingkan dengan output keseluruhan
Jumlah output
yang diperdagangkan oleh masing-masing produsen seolah-olah tidak ada artinya
dibandingkan dengan jumlah output keseluruhan dengan jumlah output keseluruhan
yang diperdagangkan di Pasar Persaingan Sempurna.
4)
Perusahaan
tidak bisa mempengaruhi harga
Begitu kecilnya
jumlah output tersebut sehingga setiap produsen atau penjual tidak memiliki
kekuatan untuk mengubah harga ang berlaku di pasar, mereka hanya bisa mengikuti
harga yang telah berlaku.
5)
Semua
perusahaan bebas masuk dan keluar perusahaan
Karakteristik
ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa factor-faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi memiliki mobilitas yang tinggi untuk berpindah dari suatu
pekerjaan ke pekerjaan lainya tanpa mengeluarkan tambahan biaya. Keadaan ini
menyebabkan tiap-tiap perusahaan dapat secara leluasa untuk masuk dan keluar
dari Pasar Persaingan Sempurna
1.
Permintaan
dalam Pasar persaingan Sempurna
Harga
output di Pasar Persaingan Sempurna relatif tetap, perusahaan secara individual
tidak bisa mempengaruhi atau mengubah harga, maka kurve permintaan perusahaan
secara individual berbentuk
garis horizontal

D S
0 Q 0
Q
Gambar
5.1a Permintaan Persaingan Sempurna Gambar 5.1b Permintaan Individual
Gambar
5.1a menunjukan jumlah permintaan Pasar Persaingan Sempurna dengan Keseimbangan
pasar yang dibentuk oleh titik perpotongngan permintaan (D) dengan penawaran
(S) dan tingkat harga setinggi OP. Harga setinggi itu hanya dapat diikuti oleh
Permintaan dari perusahaan-perusahaan secara individual seperti gambar 5.1b.
2.
Penerimaan
dalam Pasar Persaingan Sempurna
Penerimaan
Total dihitung dari output kali harga (TR=Q.P). Karena garga tetap maka
Penerimaan Rata-Rata (AR) perusahaan sama besar dengan Penerimaan Marginal
(MR), sama dengan Harga (P), sama pila dengan Permintaan (D). Maka TR=AR=P=D.
Penerimaan Total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif dari
titik 0.

0 Q
0 Q
Gambar 5.2a D=AR=MR=P Gambar
5.2b Penerimaan Total
3.
Keseimbangan
Perusahaan
Syarat yang dipenuhi dalam Pasar Persaingna Sempurna agar
perusahaan bisa mencapai keseimbangan adalah :
a) Karena
biaya ini tetap dikeluarkan saat perusahaan berproduksi atau tidak
berproduksi, Biaya Varibel (VC) sama
dengan Penerimaan Total (TR) atau Biaya Variabel Rata-Rata (AVC) sama dengan
tingkat Harga (P). Dalam keadaan VC=TR atau AVC=P maka perusahaan hanya
mengalami rugi Biaya Tetap (FC).
b) Perusahaan
mungkin akan mengalami Laba Maksimum atau berada dikondisi tidak baik (Kerugian
Minimum) apabila jumlah output yang dihasilkan dalam jumlah tertentu dan saat
jumlah output itu MR=M
MC
0
Q
Laba maksimum Pasar Persaingan
Sempurna sebesar segi empat P1,P2 EB didapat saat jumlah
output optimal sebanyak OQ. Saat output sebesar itu MR=MC, AC lebih kecil dari
tingkat harga P2 untuk tiap
unit output. Maka itu tiap unit output, perusahaan memperoleh laba sebesar BE.
Laba Total Maksimum atau Laba Super Normal yang didapat jika output sebesar OQ
kali BE= P1P2 EB.
Bila saat produksi atau output
mencapai jumlah yang menyebabkan MC=MR perusahaan berada diposisi Rugi Minimum
atau impas, jumlah output sebanyak OQ2. Rugi sebesar BE perunit
karena AC<P. Rugi Total Minimum saat output sejumlah OQ2 besarnya
P3P2BE. Perusahaan diposisi ini menerima Laba Normal,
dengan tanda D=AR=MR=P=MC=MR. Outpun keseimbangan besarnya OQ. Saat AR=P maka
laba perunit perusahaan nol. Kurve perusahaan memperoleh Laba Normal:




Gambar 5.4 Laba Normal Gambar 5.5 Rugi
Minimum
Gambar
5.5 menunjukkan menderita RugiMinimum. Pada saat MC=MR dengan jumlah output 0Q2.
Perusaahan menderita rugi sebesar BE perunit, karena AC>P. rugi total
minimum saat output sejumlah 0Q2 besarnya
P3P2BE atau seluas bidang segi empat yang diarsir.
Disebut rugi minimum karena saat output sebesar 0Q2 rugi yangterjadi
merupakan kerugian terkecil yang diderita perusahaan, jika output dikurangi
atau ditambah dari jumlah 0Q2 perusahaan akan menderita kerugian
yang lebih besar dari P3P2BE. Misalnya produksi atau
output dikurangi dari jumlah 0Q2 menjadi 0Q1, maka
kerugian total yang diderita perusahaan bertambah besar yaitu seluas segi empat
P4PrAC (segi empat P4P1AC lebih
luas dari segi empat P3P2BE). Sebaliknya kalau output lebih
besar dari 0Q2, misalnya ditambah menjadi 0Q3, kerugian
output perunit mungkin lebih kecil, tetapi rugi total akan semakin besar. Jadi
agar terhindar dari kerugian yang lebih besar dari rugian minimum, maka
sebaiknya perusahaan berproduksi dengan output sebesar 0Q2.
Contoh soal :
Dalam pasar persaingan sempurna pengusaha memiliki
fungsi penawaran, qs=-200+50P. qs adalah produk yang ditawarkan, dan P adalah
harga produk yang ditawarkan. Fungsi permintaan pasar adalah Q=160.000-10.000P.
Pertanyaan :
a)
Hitung
Harga Keseimbangan Pasar
b)
Gambar
Kurve Permintaan perusahaan dan tunjukan Harga Keseimbangan
c)
Jeaskan
apa yang terjadi bila ada perusahaan yang ingin memproduksi lebih sedikit atau
lebih banyak dari output keseimbangan.
Jawab :
Diketahui
Fungsi penawaran masing-masing perusahaan, qs=-200+50P
Fungsi permintaan pasar adalah Q=160.000-10.000P
Jumal perusahaan 1.000
Menghitung harga Keseimbangan
Penawaran total adalah Fungsi Penawaran tiap
perusahaan kali jumlah perusahaan
Qs=(-200+50P) 1.000
Qs=-200.000+50.000P
Syarat keseimbangan Pasar adalah Qs=Qd
-200.000+50.000P=16.000+200.000 Jadi Harga Keseimbangan Pasar tingginya = 6 60.000P=360.000 perunit
P=360.000/60.000=6
Output yang ditawarkan dan yang diminta saat harga
perunit = 6 perunit jumlanya sama
Qs=Qd =
160.000-10.000P
=
160.000-10.000(6) = 160.000-60.000
Qs=Qd = 100.000
Jadi
total output yang diminta dan ditawarkan di Pasar Persaingan Sempurna = 100.000
unit.
Gambar
Kurvenya seperti Gambar 5.6

4 Qd=160.000-10.000P
2
40 80 100 120 140 160
Agar setiap perusahaan dapat
mencapai keseimbangan, maka mereka masing-masing paling sedikit harus
memproduksi output sebanyak 100.000/1.000 sama dengan 100 unit.
3.3
Pasar Monopoli (Monopolistic Market)
Perusahaan
dikatakan berstruktur Monopoli apabila hanya ada satu produsen atau pengusaha
tanpa ada pesaing langsung maupun tidak langsung, nyata maupun potensial. Pasar
ini juga bersifat ekstrim secara teritoris. Penyebab hambatan-hambatan untuk
masuk ke Pasar Monopoli yaitu :
1.
Hambatan
teknis (technical barrieis to entry) yaitu
perusahaan ingin masuk secara teknis tidak memiliki kemampuan untuk bersaing
dengan pemegang monopoli, karena pemegang monopoli memiliki
keunggulan-keunggulan teknis yang tidak bisa disaingi oleh perusahaan lain.
Keunggulan0keunggulan teknis antara lain :
a.
Perusahaan
pemegang monopoli memiliki pengetahuan khusus yang meyebabkan perusahaan
bekerja efisien dan tidak bisa ditandingi oleh perusahaam lain. Semakin besar
skala produksi, kurve MC terus menurun dan menyebabkan AC perunit makin rendah.
b.
Perusahaan
pemegang monopoli memiliki kontrol sumber faktor-faktor produksi baik untuk
Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, maupun lokal perusanaan.
2.
Hambatan
legalitas (legal barriers to entry) bisa
berupa hal-hal sebagai berikut :
1)
Undang-Undang
dan Hak Khusus. Di Indonesia Badan Usaha Milik Negara banyak yang memiliki hak
Monopoli berdasarkan Undang-undang.
2)
Hak
Paten dan Hak Cipta, merupakan monopoli berdasarkan hokum karena adanya
pengetahuan yang menyebabkan munculnya monopoli tersebut seperti Hak Paten
seorang penulis, penemuan resep obat dan makanan, dan lain-lain.

A
B D
Gambar 5.7 Permintaan Pasar
Monopoli
Gambar di samping
menunjukkan bahwa MR<P sehingga untuk menambah output dari 100 menjadi 150, perusahaan harus menurunkan harga dari
10 menjadi 5. Dengan demikian Penerimaan Total (TR) berkurang sebesar segi
empat A dan terjadi penambahan penerimaan Total (TR) sebesar segi empat B.
proses penurunan
harganya harga menyebabkan besarnya Penerimaan
Marginal (MR) berkurang sebesar sebesar segi empat B, dengan tingkat harga (P)
lebih rendah dari sebelumnya.
Posisi
Kurve Permintaan (D) dan posisi Kurve Penerimaan Marginal (MR) akan nampak seperti
Gambar 5.8, dari gambar 5.8 dapat dilihat bahwa posisi Kurve Pendapatan
Marginal (MR) lebih curam apabila dibandingkan dengan letak Kurve Permintaan
(D), dan Kurve Pendapatan Marginal (MR) selalu letaknya dibawah Kurve
Permintaan (P). jarak antara titik 0 dengan MR dan antara MR dengan D, sama
kalau kedua Kurve tersebut sama-sama memotong sumbu datar.
![]() |
MR D
Q
Gambar 5.8 Kurve MR dan D
Dalam Pasar Persaingan Sempurna, bentuk Kurve
pendapatan Total (TR) berapa garis lurus. Tapi dalam Pasar Persaingan Monopoli
Kurve Penerimaan Total (TR) bentuknya sangat tergantung pada besarnya
elastisitas harga. Ada tiga kemungkinan terhadap TR bila elastisitas harga
mengalami perubahan.
h


> 1


> 1
h
= 1
![]() |
|||
![]() |
|||
h
<
1
0 Q Q
![]() |
0 TR Q
Gambar 5.9 Elastisitas Permintaan dan TR
(a)
Jika
n > 1, artinya Permintaan Elastis,
sehingga dalam situasi seperti ini jikakalau ingin menabah penawaran output sebanyak 1% harus dilakukan
dengan penurunan harga output yang
lebih kecil dari 1%. Akibatnya TR naik dan MR menjadi positif.
(b)
Jika
n = 1, artinya Permintaan Unitary,
sehingga untuk menambah penawaran output
sebesar 1% harus dilakukan melalui penurunan harga sebesar 1% juga. Akibatnya
TR tidak bertambah, sementara MR sama dengan 0.
(c)
Jika
n > 1, artinya Permintaan
output
inelastis. Jadi
untuk menambah penawaran output sebanyak 1% harus melalui penurunan harga yang
lebih besar Dari 1%. Akibatnya TR menurun dan MR < 0 (negatif).
(1) Keseimbangan
Perusahaan dalam Pasar Monopoli

MC
0
Q
Gambar 5.10 Kurve Laba Supernormal
Dalam
Pasar Monopoli, keseimbangan perusahaan terjadi pada saat MR=MC. Selain itu,
perusahaan juga mencapai laba maksimum (laba super normal). Dari gambar di
atas, laba super normal adalah sebanyak segiempat yang diarsir.
Berikut
kurve Pasar Monopoli dengan perolehan Laba Normal dan Rugi Minimal :
P
P
AC



MC
MC AC

P2
D D
MR MR
Q Q
0 Q
0 Q
Gambar 5.11 Laba
Normal Gambar
5.12 Rugi Minimal
Gambar
5.11 diatas menunjukkan perusahaan dalam keadaan Laba Normal karenatingginya
harga perunit sama dengan Biaya Rata-rata perunit, atau P = AC.
Gambar
5.12 memperlihatkan perusahaan menderita Kerugian Minimum.
(2) Kekuatan
Monopoli
Besarnya
monopoli dapat diukur dengan Lerner Index. Lerner Index adalah angka indeks
yang menunjukkan tingkat daya monopoli yang diukur berdasarkan permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan. Dengan rumus L= (P – MC) : P.
(3) Monopoli
Alamiah
Monopoli alamiah
lebih banyak di sebabkan oleh tingkat efisiensi yang tinggi dalam proses
produksi karena kemampuannya menerapkan
teknologi modern.
P
![]() |
0 Q1 D Q
Gambar 5.13 Laba Supernormal
Harga jual P semakin tinggi diatas AC dan MC, akan
membuat perusahaan mnerima keuntungan
semakin besar.
(4) Diskriminasi Harga
Diskriminasi Harga mengacu pada pengenaan harga berbeda untuk
produk atau jasa yang sama, kepada kelompok pelanggan
yang berbeda atau dalam pasar
yang berbeda. Diskriminasi harga internasional disebut dumping.
Diskriminasi harga juga merupakan sebuah kebijaksanaan dengan cara menjual
output yang sama, dengan harga berbeda di pasar yang berbeda. Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara
menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas
dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya.
Dengan
melakukan Diskriminasi harga, perolehan Laba Maksimum perusahaan menjadi lebih
baik. Terbukti jumlah laba yang diperolehnya dengan tidak melakukan
Diskriminasi harga, lebih kecil dari jumlah laba maksimum yang diperoleh
dipasar A dan B.
Tujuan
sistem diskriminasi harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari
pada tidak melaksanakan sistem diskriminasi harga ? Karena dengan melaksanakan
sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli :
a. Memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang
sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan tersebut.
b. Pembeli yang berbeda mau membayar jumlah –jumlah yang
berbeda untuk komoditi yang sama.
c. Seorang pembeli mau membayar jumlah yang berbeda untuk
barang yang berbeda dari komoditi yang sama.
d. Output dalam diskriminassi harga akan lebih tinggi
dari pada tidak melakukan diskriminasi harga.
e. Dalam sebarang tingkat keluaran tertentu, system
diskriminasi harga yang paling menguntungkan akan memberikan pendapatan total
lebih tinggi bagi perusahaan dari pada tidak melakukan diskriminasi harga yang
hanya memaksimalkan laba.
f. Dapat
memperluas pembeli.
g. Dapat menekan
biaya ( cost ) per unit untuk menghasilkan Output.
Berikut
adalah kurve yang menjelaskan tentang Diskriminasi Harga.
|



|
|
|


|
E
G H A C
MC=
MC=MRb
0
Q 0
Q
0
=
+
Q
Pasar
A Pasar
B
Gambar 5.14 Diskriminasi Harga di
Pasar A dan Pasar B
Dari
gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa perusahaan yang memegang monopoli
memiliki kurve permintaan (D)= Dt. Permintaan outputnya terjadi di dua pasar yang berbeda yaitu pasar A dan pasar
B. Permintaan di pasar A lebih elastis dibandingkan dengan di pasar B. Jika perusahaan tidak melakukan
Diskriminasi harga, maka harga yang berlaku di semua pasar setinggi Pt, dengan
penawaran output sejumlah Qt. Laba
maksimum yang dicapainya sejumlah APtBC.
3.4
Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam
Pasar Persaingan monopolistik terjadi suatu persaingan dan monopoli. Persaingan
ini berlaku untuk perusahaan yang bersaing dalam segala hal untuk merebut
simpati pembeli, sedangkan monopoli berlaku untuk penggemarnya.
Produk
yang dipasarkan memiliki banyak diferensiasi, perbedaan tersebut mampu
memonopoli penggemarnya. Unsur persaingan antar produk disebabkan juga oleh
sifat produk yang saling menggantikan. Tiga kategori atau asumsi dasar yang
dipasarkan dipasarkan di Pasar Persaingan Monopolistik adalah produk terdiferensiasi,
jumlah perusahaan banyak dan bebas masuk dan ke luar pasar.
1)
Produk
Terdiferensiasi
Produk-produk
yang ada di pasar memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga konsumen mampu
membedakan dengan produk lainnya. Karena barang-barang yang diperdagangkan bisa
saling menggantikan, maka permintaan produk-produk menjadi sangat elastis.
Elastisitas produk di Pasar Persaingan Monopolistik berada di antara Pasar
Persaingan Sempurna dan Pasar Monopoli, seperti pada gambar kurve di bawah ini.

|
|
0
Gambar
5.16 Kurve
Perbadingan Elastisitas Pasar
2) Jumlah Produsen Banyak
Jumlah merk produk yang dipasarkan di
Pasar Persaingan Monopolistik bigitu banyak, oleh karena itu pengusaha tidak
terlalu banyak memperhitungkan reaksi perusahaan lainyaterhadap keputusan harga
dan jumlah output yang akan
dipasarkan, karena masing-mas ing merk dan perusahaanya memiliki kurve
permintaanya sendiri-sendiri atau bersifat individual.
3)
Bebas
Masuk dan Keluar
Para pengusaha bebas keluar dan masuk ke
persaingan Pasar Persaingan Monopolistik sebab tidak ada yang menghalangi
mereka untuk “bertarung” di dalamnya.
Laba
supernormal yang bisa dicapai ada dua kemungkinan yakni :
(a) Dalam
jangka panjang para pelanggan tetap setia pada perusahaan.
MC
AC
MR D1 D2
Q1 Q
Gamabr 5.18 D jangka panjang dan kesetiaan pelanggan
(b) Dalam
jangka panjang pelanggan bersifat memilih.
MC

AC
MR D2 D1
Q1 Q
Gambar 5.19 D jangka panjang dan sikap memilih
pelanggan
3.5
Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli
adalah pasar yang dikuasai oleh beberapa perusahaan atau produsen. Diantara
perusahaan tersebut, ada yang memiliki kemampuan cukup besaruntuk mempengaruhi
tingak harga. Antara perusahaan yang satu dengan ayng lainnya selalu memonitor
secara ketat langkah- langka dan kebijakan- kebijakan yang diterapkan oleh
masing-masing
perusahaan, baik dalam penetapan harga maupun di luar harga. Barang- barang
yang dipasarkan di pasar Oligopoli adalah barang- barang sejenis. Tetapi dalam
kesejenisannya tersebut masih memiliki diferensiasi- diferensiasi tertentu.
Diferensiasi inilah kemudian menjadi pembeda di mata para pembeli dari barang-
barang sejenis tersebut. Karena memiliki perbedaan atau diferensi, seolah- olah
barang tersebut berbeda sesuai dengan penilaianpara pembeli.
(a) Dipasar
Oligopoli hanya terdapat sedikit perusahaan yang memasarkan barangnya.
Diantara perusahaan- perusahaan tersebut untuk merebut
pelanggan selalu menunjukan adanya persaingan yang ketat. Dari persaingan
tersebut salah satu diantaramereka akan muncul sebagai pemenang, dan pemenang
ini lazim disebut dengan Pemimpin Harga(Price Leader). Produk- produk Pemimpin
Harga merupakan produk yang paling digemari dan paling kenal secara luas
dimasyarakat.
Sebagai Pemimpin Harga, perusahaan
yang bersangkutan memegang kendali dalam membuat kebijakan- kebijakan harga
dari produknya. Artinya bila pemimpin harga menaikan atau menurunkan harga
barangnya, maka langkah tersebut akan diikuti oleh perusahaan- perusahaan
lainnya. Oleh karena itu mereka disebut sebagai Pengikut Harga(Price Taker).
Ukuran sebuah perusahaan dalam Pasar Oligopoli untuk bisa sebagai pemimpin
harga, bukan karena harga produknya paling mahal, tetapi lebih banyak disebakan
oleh penguasaan pang pasar terbesar dalam pasar. Jadi perusahaan tersebut
mendominasi pangsa pasar dari jenis produk- produk tersebut.
(b) Produknya Homogen atau Sejenis
dengan Berbagai deferensinya
Walaupun jenis barang yang dijual di Pasar oligopoli
sama, tetapi untuk membedakan produk yang satu dengan lainnya, biasanya dicirikan
oleh suatu perbedaan yang melekat pada produk tersebut. Semakin banyak
diferensiasi suatu produk dengan produk lainnya, maka produk tersebut semakin
tidak bergantung dengan produk lainnya. Artinya, walaupun produk lain berusaha
membuat pembeda yang baru, tetapi pembea tersebut tidak mampu menggeser
kelebihan yang dimiliki oleh produk yang ingin disainginya.
(c) Monitoring masing-masingPerusahaan
terhadap pesaingnya sangat ketat
Begitu
ketatnya persaingan akan membuat perusahaan-perusahaan tidak ada yang mau
ketingganlan informasi sedikitpun mengenai langkah-langkah yang telah dilakukan
oleh lawan-lawannya. Artinya, karena apabila perusahaan lain sudah menetapkan
suatu langkah baru, yang mungkin langkah tersebut dapat memengaruhi pangsa
pasar, maka perusahaan lain pasti merumuskan dan menetapkan suatu langkah baru
untuk melawan atau membendung dampak negatif yang kemungkinan merugikan
perusahaannya
(d) Mereka melakukan kompetensi
persaingan diluar harga (non harga)
Selain
berkompetisi di bidang harga, perusahaan-perusahaan juga berkompetisi di bidang
yang lain, misalnya mereka berlomba-lomba memasang iklan dengan tujuan
melanggengkan kesetiaan pelanggan, selainnitu juga untuk meningkatkan kualitas
produk dan posisioning produk di kalangan yang lebih luas. Tidak menutup
kemungkinan perusahaan membentuk intelijen, sehingga setiap informasi mengenai
kekuatan, kelemahan, potensi dan informasi lainnya yang dimiliki perusahaan
lain dapat diketahui dengan jelas.
(1) Keseimbangan Perusahaan
Begitu
kompleksnya perhatian perushaan-perusahaan yang bergerak di Pasar Oligopoli,
maka masalah keseimbangan perusahaan tidak hanya diukur berdasarkan jumlah output, tingkat harga dan jumlah Laba
Maksimum yang diperoleh, tetapi keseimbangan akan diukur oleh ketahanannya
untuk tetap mampu bersaing di antara pesaing-pesaingnya yang ada.






A
|
|
|
||||
|
||||
|
|
|
|
Kurve Permintaan yang Patah pertama
kali ditemukan oleh P.M. Sweezy pada tahun 1939. Ia mengatakan bahwa dalam
Pasar Oligopoli, permintaan akan menjadi sangat elastis apabila harga dinaikkan,
dan sebaliknya akan menjadi inelastis apabila harga diturunkan. Dari gambar di
atas, dapat dijelaskan pada saat harga 0
, kurve permintaan adalah
dan tingkat harga 0
. Pesaing tidak melakukan reaksi. Karena
ingin laba yang lebih besar, perusahaan menaikkan harga menjadi
dengan harapan pesaingnya ikut menaikkan
harga, oleh sebab itu perusahaan tidak akan kehilangan pelanggan. Apabila
perusahaan lain tidak bereaksi atau pun tidak menaikkan harga, maka perusahaan
akan kehilangan pelanggan sebanyak
. Seandainya perusahaan ingin menurunkan
kembali harga, menjadi
,dengan tujuan menarik
calon pembeli dalam jumlah yang lebih banyak dan dengan harapa pembelian
meningkat menjadi
. Dan apabila
pesaingnya ikut menurunkan harga, maka target awal perusahaannya tidak
tercapai. Jumlah pembeli yang mampu diraihnya hanya
dengan kurve permintaan
. Dengan berubahnya
sasaran yang ingin dicapai tersebut, maka akan menyebabkan kurve permintaan
patah, yang semestinya
tetapi kenyataannya ke arah
. Patahnya kurve
permintaan tersebut akan menyebabkan arah Penerimaan Marginal (MR) ikut patah
mengikuti arah patahnya kurve Permintaan. Kurve MR yang berlaku setelah
terjadinya patahan tadi adalah ACDE atau
yang menyimpang dari arah seharusnya AC
, dan Harga
Keseimbangan Pasar kembali ke
.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar