Jumat, 01 Maret 2013

PASAR (Ekonomi Mikro)



BAB V
PASAR
1    KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa memahami dan mengerti mengenai pengertin pasar dan jenis-jenis pasar dengan berbagai karakteristiknya.
2   INDIKATOR PENCAPAIAN :
2.1              Berikan penjelasan mengenai pengertian Pasar, Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Pasar Persaingan Monopolistik dan Pasar Oligopoli. Lengkapi pula dengan contoh produk yg dipasarkan di jenis-jenis pasar tersebut!
2.2              Gambarlah kurve serta berikan penjelasan mengenai pasar Persaingan Sempurna yang memperoleh Laba Maksimum atau Laba Super Normal, memperoleh Laba Normal dan menderita Kerugian Minimal!
2.3              Dapat memberi contoh persoalan dan cara-cara penyelesaian untuk menemukan Laba Maksimum perusahaan yang bergerak di Pasar Persaingan Sempurna.
2.4              Menjelaskan hambatan yang bersifat teknis dan hambatan legalitas menyulitkan pendatang baru masuk ke Pasar Monopoli!
2.5              Gambarlah Kurve perusahaan yang beroperasi di Pasar Monopoli dengan memperoleh Laba Maksimum, Laba Normal, dan Rugi Minimal!
2.6              Apa yang dimaksud dengan diskriminasi harga, jelaskan! Apa pula tujuan-tujuan yang menyertainya. Penjelasan dilengkapi dengan kurva proses Diskriminasi Harga tersebut!
2.7              Berikan penjelasan mengenai pengertian Pasar Persaingan Monopolistik, serta bedakan pasar tersebut dengan Pasar Monopoli!
2.8              Jelaskanlah arti Pasar Oligopoli, serta proses munculnya Pemimpin Harga dan Pengikut Harga dalam Pasar tersebut!
  
  
3  MATERI PEMBELAJARAN

3.1              Pengertian Pasar
Pasar merupakan tempat bertemu sedikit atau banyaknya orang yakni sebagai pembeli dan penjual untuk melakukan permintaan dan penawaran atau tukar menukar barang dan jasa berupa transaksi dan dengan harga tertentu. Philip Kotler, sebagai seotang ekonom mengartikan pasar sebagai tempat pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas barang dan jasa tertentu.
Pada masa lalu, pasar sering berdasarkan lokasi geografis. Akibat pesatnya kemajuan alat komunikasi modern, khususnya telepon, handpone, dan internet (ecommerce) memungkinkan pembel dan penjual bertemu tanpa pernah melihat wajah yang satu dengan yang lain. Jumlah penjual dan pembeli yang ada pada suatu pasar berbeda dengan yang ada dipasar lainnya dimana akan membentuk perbedaan struktur pasar. Struktur pasar juga akan mempengaruhi perilaku setiap penjual dan pembeli terhadap perubahan harga barang atau jasa yangada di pasar tersebut.
3.2              Pasar Berdasarkan Strukturnya
 Suatu struktur pasar dikatakan kompetetif jika perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga dan jumlah barang dipasar. Semakin lemah kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi pasar, semakin kompetitif struktur pasarnya. Demikian pula sebaliknya.
Contoh sederhana yang dapat dilihat pada pasar listrik di Indonesia Pasar Listrik di Indonesia dapat dikatakan tidak kompetetif karena Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai satuu-satunya perusahaan besar dalam produksi listrik, dapat menaikkan dan menurunkan harga maupun kualitas listrik di Indonesia. Sebaliknya jika kita melihat penjual cabai yang ada dipasar-pasar tradisional, pasar cabai itu memiliki struktur pasar yang kompetetif, karena secara individu, masing-masing kuantitas cabai Indonesia secara signifikan.
Pasar berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi dua, yakni :
A.    Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Compention Market)
Perusahaan mampu memperoleh Laba Maksimum karena mereka mengetahui bagaimana posisi perusahaan tersebut dalam pasar. Maka dari itu jumlah output yang dihasilkan harus dalam jumlah tertentu dan MR=MC. Pasar ini kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak leluasa. Pasar ini bersifat ekstrim. Karakteristik pasar persaingan sempurna meliputi:
1)      Barang yang diproduksi homogen
Homogen berarti produk mampu memberikan kepuasan yang sama terhadap konsumen tanpa mengetahui produsennya. Karena produsen maupun yang memproduksi barang tersebut barangnya homogeny, bahkan homogen dalam segala-galanya. Dalam membeli barang konsumen tidak memperhatikan merk tapi memperhatikan kegunaan barang tersebut. Karena barangnya homogen, maka semua perusahaan di anggap mampu menghasilkan barang dan jasa dengan karakteristik dan kualitas yang sama.
2)      Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi sempurna tentang pasar
Pelaku pasar memiliki pengeahuan sempurna tentang pasar seperti, mengetahui barang yang di jual, harga pokok barang, harga input, kualitas barang dan lain-lain. Karena barang sama antara yang di hasilkan oleh produsen satu dengan yang lainnya, maka kepada pedagang siapapun konsumen berbelanja atau membeli barang tersebut akan memperoleh barang yang sama seperti yang diinginkannya.
3)      Output sebuah perusahaan relative kecil di bandingkan dengan output keseluruhan
Jumlah output yang diperdagangkan oleh masing-masing produsen seolah-olah tidak ada artinya dibandingkan dengan jumlah output keseluruhan dengan jumlah output keseluruhan yang diperdagangkan di Pasar Persaingan Sempurna.
4)      Perusahaan tidak bisa mempengaruhi harga
Begitu kecilnya jumlah output tersebut sehingga setiap produsen atau penjual tidak memiliki kekuatan untuk mengubah harga ang berlaku di pasar, mereka hanya bisa mengikuti harga yang telah berlaku.
5)      Semua perusahaan bebas masuk dan keluar perusahaan
Karakteristik ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa factor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi memiliki mobilitas yang tinggi untuk berpindah dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainya tanpa mengeluarkan tambahan biaya. Keadaan ini menyebabkan tiap-tiap perusahaan dapat secara leluasa untuk masuk dan keluar dari Pasar Persaingan Sempurna

1.      Permintaan dalam Pasar persaingan Sempurna
Harga output di Pasar Persaingan Sempurna relatif tetap, perusahaan secara individual tidak bisa mempengaruhi atau mengubah harga, maka kurve permintaan perusahaan secara individual berbentuk garis horizontal
P                                                                      P
                 D                            S
         P                                                                     P                                        D






 
            0                                              Q                     0                                     Q
Gambar 5.1a Permintaan Persaingan Sempurna         Gambar 5.1b Permintaan Individual
Gambar 5.1a menunjukan jumlah permintaan Pasar Persaingan Sempurna dengan Keseimbangan pasar yang dibentuk oleh titik perpotongngan permintaan (D) dengan penawaran (S) dan tingkat harga setinggi OP. Harga setinggi itu hanya dapat diikuti oleh Permintaan dari perusahaan-perusahaan secara individual seperti gambar 5.1b.
2.      Penerimaan dalam Pasar Persaingan Sempurna
Penerimaan Total dihitung dari output kali harga (TR=Q.P). Karena garga tetap maka Penerimaan Rata-Rata (AR) perusahaan sama besar dengan Penerimaan Marginal (MR), sama dengan Harga (P), sama pila dengan Permintaan (D). Maka TR=AR=P=D. Penerimaan Total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif dari titik 0.
            P                                                                      P                          TR=Q.P
                                                                                                           
                                                  D=AR=MR=P


 
            0                                     Q                              0                                 Q
            Gambar 5.2a D=AR=MR=P                           Gambar 5.2b Penerimaan Total

3.      Keseimbangan Perusahaan
            Syarat yang dipenuhi  dalam Pasar Persaingna Sempurna agar perusahaan bisa mencapai keseimbangan adalah :
a)      Karena biaya ini tetap dikeluarkan saat perusahaan berproduksi atau tidak berproduksi,  Biaya Varibel (VC) sama dengan Penerimaan Total (TR) atau Biaya Variabel Rata-Rata (AVC) sama dengan tingkat Harga (P). Dalam keadaan VC=TR atau AVC=P maka perusahaan hanya mengalami rugi Biaya Tetap (FC).
b)     Perusahaan mungkin akan mengalami Laba Maksimum atau berada dikondisi tidak baik (Kerugian Minimum) apabila jumlah output yang dihasilkan dalam jumlah tertentu dan saat jumlah output itu MR=M
P
                                      MC
                                     E      
                                             D=AR=MR=P   Gambar 5.3 Laba Maksimum
                                     B           AC

  
 0                                  Q                         
Laba maksimum Pasar Persaingan Sempurna sebesar segi empat P1,P2 EB didapat saat jumlah output optimal sebanyak OQ. Saat output sebesar itu MR=MC, AC lebih kecil dari tingkat harga P2  untuk tiap unit output. Maka itu tiap unit output, perusahaan memperoleh laba sebesar BE. Laba Total Maksimum atau Laba Super Normal yang didapat jika output sebesar OQ kali BE= P1P2 EB.
Bila saat produksi atau output mencapai jumlah yang menyebabkan MC=MR perusahaan berada diposisi Rugi Minimum atau impas, jumlah output sebanyak OQ2. Rugi sebesar BE perunit karena AC<P. Rugi Total Minimum saat output sejumlah OQ2 besarnya P3P2BE. Perusahaan diposisi ini menerima Laba Normal, dengan tanda D=AR=MR=P=MC=MR. Outpun keseimbangan besarnya OQ. Saat AR=P maka laba perunit perusahaan nol. Kurve perusahaan memperoleh Laba Normal:
P                                                                                  P                                  MC
MC          AC                           P1                         A                                             AC
                    E                                                         P2                               B
                                                   D=AR=MR=P        P3                           E
                                                                       P4                     C                          D=AR=MR=P
  0                                                     Q                    0          Q1  Q2   Q3                                          Q
              Gambar 5.4 Laba Normal                             Gambar 5.5 Rugi Minimum
              Gambar 5.5 menunjukkan menderita RugiMinimum. Pada saat MC=MR dengan jumlah output 0Q2. Perusaahan menderita rugi sebesar BE perunit, karena AC>P. rugi total minimum saat output sejumlah 0Q2  besarnya P3P2BE atau seluas bidang segi empat yang diarsir. Disebut rugi minimum karena saat output sebesar 0Q2 rugi yangterjadi merupakan kerugian terkecil yang diderita perusahaan, jika output dikurangi atau ditambah dari jumlah 0Q2 perusahaan akan menderita kerugian yang lebih besar dari P3P2BE. Misalnya produksi atau output dikurangi dari jumlah 0Q2 menjadi 0Q1, maka kerugian total yang diderita perusahaan bertambah besar yaitu seluas segi empat P4PrAC (segi empat P4P1AC lebih luas dari segi empat P3P2BE). Sebaliknya kalau output lebih besar dari 0Q2, misalnya ditambah menjadi 0Q3, kerugian output perunit mungkin lebih kecil, tetapi rugi total akan semakin besar. Jadi agar terhindar dari kerugian yang lebih besar dari rugian minimum, maka sebaiknya perusahaan berproduksi dengan output sebesar 0Q2.
              Contoh soal :
Dalam pasar persaingan sempurna pengusaha memiliki fungsi penawaran, qs=-200+50P. qs adalah produk yang ditawarkan, dan P adalah harga produk yang ditawarkan. Fungsi permintaan pasar adalah Q=160.000-10.000P. Pertanyaan :
a)      Hitung Harga Keseimbangan Pasar
b)      Gambar Kurve Permintaan perusahaan dan tunjukan Harga Keseimbangan
c)      Jeaskan apa yang terjadi bila ada perusahaan yang ingin memproduksi lebih sedikit atau lebih banyak dari output keseimbangan.
Jawab :
Diketahui
Fungsi penawaran masing-masing perusahaan, qs=-200+50P
Fungsi permintaan pasar adalah Q=160.000-10.000P
Jumal perusahaan 1.000
Menghitung harga Keseimbangan
Penawaran total adalah Fungsi Penawaran tiap perusahaan kali jumlah perusahaan
Qs=(-200+50P) 1.000
Qs=-200.000+50.000P
Syarat keseimbangan Pasar adalah Qs=Qd
-200.000+50.000P=16.000+200.000              Jadi Harga Keseimbangan Pasar tingginya = 6 60.000P=360.000                                                     perunit                        
P=360.000/60.000=6             
Output yang ditawarkan dan yang diminta saat harga perunit = 6 perunit jumlanya sama
Qs=Qd  = 160.000-10.000P
              = 160.000-10.000(6) = 160.000-60.000                              
Qs=Qd  = 100.000                                         
Jadi total output yang diminta dan ditawarkan di Pasar Persaingan Sempurna = 100.000 unit.
Gambar Kurvenya seperti Gambar 5.6
P                                                                                       
6                                       Qs=-200.000+50.000P                
       4                                       Qd=160.000-10.000P                  
       2                                                                                            
0          .        .       .        .      .       .   Q                                  
                   40   80    100     120 140    160                                                                           
  Agar setiap perusahaan dapat mencapai keseimbangan, maka mereka masing-masing paling sedikit harus memproduksi output sebanyak 100.000/1.000 sama dengan 100 unit.
3.3              Pasar Monopoli (Monopolistic Market)
              Perusahaan dikatakan berstruktur Monopoli apabila hanya ada satu produsen atau pengusaha tanpa ada pesaing langsung maupun tidak langsung, nyata maupun potensial. Pasar ini juga bersifat ekstrim secara teritoris. Penyebab hambatan-hambatan untuk masuk ke Pasar Monopoli yaitu :
1.      Hambatan teknis (technical barrieis to entry) yaitu perusahaan ingin masuk secara teknis tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan pemegang monopoli, karena pemegang monopoli memiliki keunggulan-keunggulan teknis yang tidak bisa disaingi oleh perusahaan lain. Keunggulan0keunggulan teknis antara lain :
a.       Perusahaan pemegang monopoli memiliki pengetahuan khusus yang meyebabkan perusahaan bekerja efisien dan tidak bisa ditandingi oleh perusahaam lain. Semakin besar skala produksi, kurve MC terus menurun dan menyebabkan AC perunit makin rendah.
b.      Perusahaan pemegang monopoli memiliki kontrol sumber faktor-faktor produksi baik untuk Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, maupun lokal perusanaan.
2.      Hambatan legalitas (legal barriers to entry) bisa berupa hal-hal sebagai berikut :
1)      Undang-Undang dan Hak Khusus. Di Indonesia Badan Usaha Milik Negara banyak yang memiliki hak Monopoli berdasarkan Undang-undang.
2)      Hak Paten dan Hak Cipta, merupakan monopoli berdasarkan hokum karena adanya pengetahuan yang menyebabkan munculnya monopoli tersebut seperti Hak Paten seorang penulis, penemuan resep obat dan makanan, dan lain-lain.

P

10
A
5
                    B                D
      0     100      150                 G
Gambar 5.7 Permintaan Pasar Monopoli

Gambar di samping menunjukkan bahwa MR<P sehingga untuk menambah output dari 100 menjadi 150, perusahaan harus menurunkan harga dari 10 menjadi 5. Dengan demikian Penerimaan Total (TR) berkurang sebesar segi empat A dan terjadi penambahan penerimaan Total (TR) sebesar segi empat B. proses penurunan

harganya harga menyebabkan besarnya Penerimaan Marginal (MR) berkurang sebesar sebesar segi empat B, dengan tingkat harga (P) lebih rendah dari sebelumnya.
              Posisi Kurve Permintaan (D) dan posisi Kurve Penerimaan Marginal (MR) akan nampak seperti Gambar 5.8, dari gambar 5.8 dapat dilihat bahwa posisi Kurve Pendapatan Marginal (MR) lebih curam apabila dibandingkan dengan letak Kurve Permintaan (D), dan Kurve Pendapatan Marginal (MR) selalu letaknya dibawah Kurve Permintaan (P). jarak antara titik 0 dengan MR dan antara MR dengan D, sama kalau kedua Kurve tersebut sama-sama memotong sumbu datar.


P


 
               
                 MR        D
                                           Q
Gambar 5.8 Kurve MR dan D
Dalam Pasar Persaingan Sempurna, bentuk Kurve pendapatan Total (TR) berapa garis lurus. Tapi dalam Pasar Persaingan Monopoli Kurve Penerimaan Total (TR) bentuknya sangat tergantung pada besarnya elastisitas harga. Ada tiga kemungkinan terhadap TR bila elastisitas harga mengalami perubahan.

P
h  > 1
h = 1








 
h     < 1
       MR           D
0                      Q                     Q
P


 
      


0                                                                      TR                   Q
Gambar 5.9 Elastisitas Permintaan dan TR

(a)    Jika n > 1, artinya Permintaan Elastis, sehingga dalam situasi seperti ini jikakalau ingin menabah penawaran output sebanyak 1% harus dilakukan dengan penurunan harga output yang lebih kecil dari 1%. Akibatnya TR naik dan MR menjadi positif.
(b)   Jika n = 1, artinya Permintaan Unitary, sehingga untuk menambah penawaran output sebesar 1% harus dilakukan melalui penurunan harga sebesar 1% juga. Akibatnya TR tidak bertambah, sementara MR sama dengan 0.
(c)    Jika n > 1, artinya Permintaan

output inelastis. Jadi untuk menambah penawaran output sebanyak 1% harus melalui penurunan harga yang lebih besar Dari 1%. Akibatnya TR menurun dan MR < 0 (negatif).

(1)   Keseimbangan Perusahaan dalam Pasar Monopoli

  P       
                                 MC   
                       A                      AC
                      B   
                                   MR                       D
     0                                                       Q              
Gambar 5.10 Kurve Laba Supernormal
Dalam Pasar Monopoli, keseimbangan perusahaan terjadi pada saat MR=MC. Selain itu, perusahaan juga mencapai laba maksimum (laba super normal). Dari gambar di atas, laba super normal adalah sebanyak segiempat yang diarsir.




Berikut kurve Pasar Monopoli dengan perolehan Laba Normal dan Rugi Minimal :

P                                                                     P                                         AC
                                                                                  
                                                                                          MC
                        MC        AC
                                                                  P1                A
             P         E                                                                         B
                                                                 P2              

                                                        
                                        D                                                                   D
                        MR                                                  MR
                                                         Q                                                                  Q
0               Q                                                  0          Q
Gambar 5.11 Laba Normal                                         Gambar 5.12 Rugi Minimal
            Gambar 5.11 diatas menunjukkan perusahaan dalam keadaan Laba Normal karenatingginya harga perunit sama dengan Biaya Rata-rata perunit, atau P = AC.
            Gambar 5.12 memperlihatkan perusahaan menderita Kerugian Minimum.
(2)   Kekuatan Monopoli
            Besarnya monopoli dapat diukur dengan Lerner Index. Lerner Index adalah angka indeks yang menunjukkan tingkat daya monopoli yang diukur berdasarkan permintaan yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan rumus L= (P – MC) : P.


(3)   Monopoli Alamiah
Monopoli alamiah lebih banyak di sebabkan oleh tingkat efisiensi yang tinggi dalam proses produksi  karena kemampuannya menerapkan teknologi modern.
P


 


P1                           A
P2                          B                                      AC
                        c                            MR
0                           Q1                          D            Q
Gambar 5.13 Laba Supernormal
Harga jual P semakin tinggi diatas AC dan MC, akan membuat perusahaan mnerima keuntungan  semakin besar.
                  
(4)   Diskriminasi Harga
            Diskriminasi Harga mengacu pada pengenaan harga berbeda untuk produk atau jasa yang sama, kepada kelompok pelanggan yang berbeda atau dalam pasar yang berbeda. Diskriminasi harga internasional disebut dumping. Diskriminasi harga juga merupakan sebuah kebijaksanaan dengan cara menjual output yang sama, dengan harga berbeda di pasar yang berbeda. Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya.
 Dengan melakukan Diskriminasi harga, perolehan Laba Maksimum perusahaan menjadi lebih baik. Terbukti jumlah laba yang diperolehnya dengan tidak melakukan Diskriminasi harga, lebih kecil dari jumlah laba maksimum yang diperoleh dipasar A dan B.
Tujuan sistem diskriminasi harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada tidak melaksanakan sistem diskriminasi harga ? Karena dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli :
a.       Memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan tersebut.
b.      Pembeli yang berbeda mau membayar jumlah –jumlah yang berbeda untuk komoditi yang sama.
c.       Seorang pembeli mau membayar jumlah yang berbeda untuk barang yang berbeda dari komoditi yang sama.
d.      Output dalam diskriminassi harga akan lebih tinggi dari pada tidak melakukan diskriminasi harga.
e.       Dalam sebarang tingkat keluaran tertentu, system diskriminasi harga yang paling menguntungkan akan memberikan pendapatan total lebih tinggi bagi perusahaan dari pada tidak melakukan diskriminasi harga yang hanya memaksimalkan laba.
f.        Dapat memperluas pembeli.
g.       Dapat menekan biaya ( cost ) per unit untuk menghasilkan Output.
Berikut adalah kurve yang menjelaskan tentang Diskriminasi Harga.

K
 
P                                                  P                                                  P 
I
 
Pb
 
MC
 
                             
AC
 
        F                                          L        M   N                                               B
 E            G                                    H                                                 A               C                               
               MC=                                   MC=MRb                         
                                                       MRb           Db                                 MRt         Dt
0                                   Q        0                             Q              0         =+           Q
         Pasar A                                    Pasar B            
Gambar 5.14 Diskriminasi Harga di Pasar A dan Pasar B

         Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa perusahaan yang memegang monopoli memiliki kurve permintaan (D)= Dt. Permintaan outputnya terjadi di dua pasar yang berbeda yaitu pasar A dan pasar B. Permintaan di pasar A lebih elastis dibandingkan dengan di  pasar B. Jika perusahaan tidak melakukan Diskriminasi harga, maka harga yang berlaku di semua pasar setinggi Pt, dengan penawaran output sejumlah Qt. Laba maksimum yang dicapainya sejumlah APtBC.
3.4              Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam Pasar Persaingan monopolistik terjadi suatu persaingan dan monopoli. Persaingan ini berlaku untuk perusahaan yang bersaing dalam segala hal untuk merebut simpati pembeli, sedangkan monopoli berlaku untuk penggemarnya.
Produk yang dipasarkan memiliki banyak diferensiasi, perbedaan tersebut mampu memonopoli penggemarnya. Unsur persaingan antar produk disebabkan juga oleh sifat produk yang saling menggantikan. Tiga kategori atau asumsi dasar yang dipasarkan dipasarkan di Pasar Persaingan Monopolistik adalah produk terdiferensiasi, jumlah perusahaan banyak dan bebas masuk dan ke luar pasar.

1)      Produk Terdiferensiasi
         Produk-produk yang ada di pasar memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga konsumen mampu membedakan dengan produk lainnya. Karena barang-barang yang diperdagangkan bisa saling menggantikan, maka permintaan produk-produk menjadi sangat elastis. Elastisitas produk di Pasar Persaingan Monopolistik berada di antara Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Monopoli, seperti pada gambar kurve di bawah ini.
    P                  D (Pasar Monopoli)
D (Pasar Persaingan Sempurna)
 
                                                                   
D (Pasar Persaingan Monopolistik)
 
                                                                   
                                            
  0
    Gambar 5.16 Kurve Perbadingan Elastisitas Pasar

2)      Jumlah Produsen Banyak
      Jumlah merk produk yang dipasarkan di Pasar Persaingan Monopolistik bigitu banyak, oleh karena itu pengusaha tidak terlalu banyak memperhitungkan reaksi perusahaan lainyaterhadap keputusan harga dan jumlah output yang akan dipasarkan, karena masing-mas ing merk dan perusahaanya memiliki kurve permintaanya sendiri-sendiri atau bersifat individual.
3)      Bebas Masuk dan Keluar                                        
      Para pengusaha bebas keluar dan masuk ke persaingan Pasar Persaingan Monopolistik sebab tidak ada yang menghalangi mereka untuk “bertarung” di dalamnya.
      Laba supernormal yang bisa dicapai ada dua kemungkinan yakni :

(a)    Dalam jangka panjang para pelanggan tetap setia pada perusahaan.
P
                               MC
                                                 AC
P1

                       MR       D1       D2
0
                   Q1                                         Q
Gamabr 5.18 D jangka panjang dan kesetiaan pelanggan

(b)   Dalam jangka panjang pelanggan bersifat memilih.

P
                               MC
                                                 AC
P1

                       MR       D2       D1
0
                   Q1                                         Q
Gambar 5.19 D jangka panjang dan sikap memilih pelanggan

3.5              Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah pasar yang dikuasai oleh beberapa perusahaan atau produsen. Diantara perusahaan tersebut, ada yang memiliki kemampuan cukup besaruntuk mempengaruhi tingak harga. Antara perusahaan yang satu dengan ayng lainnya selalu memonitor secara ketat langkah- langka dan kebijakan- kebijakan yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan, baik dalam penetapan harga maupun di luar harga. Barang- barang yang dipasarkan di pasar Oligopoli adalah barang- barang sejenis. Tetapi dalam kesejenisannya tersebut masih memiliki diferensiasi- diferensiasi tertentu. Diferensiasi inilah kemudian menjadi pembeda di mata para pembeli dari barang- barang sejenis tersebut. Karena memiliki perbedaan atau diferensi, seolah- olah barang tersebut berbeda sesuai dengan penilaianpara pembeli.
(a)   Dipasar Oligopoli hanya terdapat sedikit perusahaan yang memasarkan barangnya.
Diantara perusahaan- perusahaan tersebut untuk merebut pelanggan selalu menunjukan adanya persaingan yang ketat. Dari persaingan tersebut salah satu diantaramereka akan muncul sebagai pemenang, dan pemenang ini lazim disebut dengan Pemimpin Harga(Price Leader). Produk- produk Pemimpin Harga merupakan produk yang paling digemari dan paling kenal secara luas dimasyarakat.
Sebagai Pemimpin Harga, perusahaan yang bersangkutan memegang kendali dalam membuat kebijakan- kebijakan harga dari produknya. Artinya bila pemimpin harga menaikan atau menurunkan harga barangnya, maka langkah tersebut akan diikuti oleh perusahaan- perusahaan lainnya. Oleh karena itu mereka disebut sebagai Pengikut Harga(Price Taker). Ukuran sebuah perusahaan dalam Pasar Oligopoli untuk bisa sebagai pemimpin harga, bukan karena harga produknya paling mahal, tetapi lebih banyak disebakan oleh penguasaan pang pasar terbesar dalam pasar. Jadi perusahaan tersebut mendominasi pangsa pasar dari jenis produk- produk tersebut.
(b)   Produknya Homogen atau Sejenis dengan Berbagai deferensinya
Walaupun jenis barang yang dijual di Pasar oligopoli sama, tetapi untuk membedakan produk yang satu dengan lainnya, biasanya dicirikan oleh suatu perbedaan yang melekat pada produk tersebut. Semakin banyak diferensiasi suatu produk dengan produk lainnya, maka produk tersebut semakin tidak bergantung dengan produk lainnya. Artinya, walaupun produk lain berusaha membuat pembeda yang baru, tetapi pembea tersebut tidak mampu menggeser kelebihan yang dimiliki oleh produk yang ingin disainginya.
(c)    Monitoring masing-masingPerusahaan terhadap pesaingnya sangat ketat
            Begitu ketatnya persaingan akan membuat perusahaan-perusahaan tidak ada yang mau ketingganlan informasi sedikitpun mengenai langkah-langkah yang telah dilakukan oleh lawan-lawannya. Artinya, karena apabila perusahaan lain sudah menetapkan suatu langkah baru, yang mungkin langkah tersebut dapat memengaruhi pangsa pasar, maka perusahaan lain pasti merumuskan dan menetapkan suatu langkah baru untuk melawan atau membendung dampak negatif yang kemungkinan merugikan perusahaannya
(d)   Mereka melakukan kompetensi persaingan diluar harga (non harga)
            Selain berkompetisi di bidang harga, perusahaan-perusahaan juga berkompetisi di bidang yang lain, misalnya mereka berlomba-lomba memasang iklan dengan tujuan melanggengkan kesetiaan pelanggan, selainnitu juga untuk meningkatkan kualitas produk dan posisioning produk di kalangan yang lebih luas. Tidak menutup kemungkinan perusahaan membentuk intelijen, sehingga setiap informasi mengenai kekuatan, kelemahan, potensi dan informasi lainnya yang dimiliki perusahaan lain dapat diketahui dengan jelas.
(1)   Keseimbangan Perusahaan
Begitu kompleksnya perhatian perushaan-perusahaan yang bergerak di Pasar Oligopoli, maka masalah keseimbangan perusahaan tidak hanya diukur berdasarkan jumlah output, tingkat harga dan jumlah Laba Maksimum yang diperoleh, tetapi keseimbangan akan diukur oleh ketahanannya untuk tetap mampu bersaing di antara pesaing-pesaingnya yang ada.

(2) Kurve Permintaan yang Patah
      A                                                                                                   
                                                                                              
                                          B                                                                                                         
                                                                                              
                                                                                                                                  
 
 
                                                                                                                     






 

E
 

 
                                                                                                                                                 
 
 
 
 
          0                                                                                        Q

            Kurve Permintaan yang Patah pertama kali ditemukan oleh P.M. Sweezy pada tahun 1939. Ia mengatakan bahwa dalam Pasar Oligopoli, permintaan akan menjadi sangat elastis apabila harga dinaikkan, dan sebaliknya akan menjadi inelastis apabila harga diturunkan. Dari gambar di atas, dapat dijelaskan pada saat harga 0        , kurve permintaan adalah  dan tingkat harga 0. Pesaing tidak melakukan reaksi. Karena ingin laba yang lebih besar, perusahaan menaikkan harga menjadi  dengan harapan pesaingnya ikut menaikkan harga, oleh sebab itu perusahaan tidak akan kehilangan pelanggan. Apabila perusahaan lain tidak bereaksi atau pun tidak menaikkan harga, maka perusahaan akan kehilangan pelanggan sebanyak . Seandainya perusahaan ingin menurunkan kembali harga, menjadi ,dengan tujuan menarik calon pembeli dalam jumlah yang lebih banyak dan dengan harapa pembelian meningkat menjadi . Dan apabila pesaingnya ikut menurunkan harga, maka target awal perusahaannya tidak tercapai. Jumlah pembeli yang mampu diraihnya hanya dengan kurve permintaan . Dengan berubahnya sasaran yang ingin dicapai tersebut, maka akan menyebabkan kurve permintaan patah, yang semestinya tetapi kenyataannya ke arah . Patahnya kurve permintaan tersebut akan menyebabkan arah Penerimaan Marginal (MR) ikut patah mengikuti arah patahnya kurve Permintaan. Kurve MR yang berlaku setelah terjadinya patahan tadi adalah ACDE atau yang menyimpang dari arah seharusnya AC, dan Harga Keseimbangan Pasar kembali ke .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar