Banyak
dari seorang yang datang dari kejauhaan tempat dan menghabiskan banyak uang
untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya, guna untuk mendapatkan gelar yang
diharapkan setiap orang. Dengan jerih payah itu dan segala pengeluaran uang,
haruslah dipahami apa yang sebenarnya menjadi tujuan utama dari segala jenis
proses tersebut. Segala prestasi dan penghargaan yang diraih oleh seorang
pelajar sebenarnya tak berarti apa bila implementasinya tidak seperti
pengetahuan yang dipupuk selama duduk dibangku sekolah. Banyak yang kaya raya
dan memiliki gelar kesarjanaan tetapi apakah dengan segala hal itu bisa
dikatakan seseorang yang hebat ? Yang harus diperhatiakan pada setiap orang
adalah seberapa luas dan dalamnya mereka gunakan kecerdasannya demi kebaikan
orang lain ?
Pengetahuan
apapun yang dimiliki seseorang bila tidak dapat diterapkan dalam tindakan tidak
akan berguna. Seorang pelajar yang cerdik, pintar, berwawasan luas, memiliki
gelar kesarjanaan dan diakui banyak orang, tapi masih bisakan dikatakan ia
berguna bila ahirnya ia melakukan kecurangan dengan memakan uang masyarakat atau
menghancurkan kepercayaan dengan tindakan-tindakan yang tak terpuji ? Orang
semacam itu tak dapat dinilai hebat karena harta kekayaan yang dimiliki dari
hasil kecurangan. Kekayaan, kecerdasan, kesarjanaan, semuanya akan bermanfaat
hanya bila digunakan dijalan yang benar.
Dalam
upaya menuju kehidupan yang penuh kedamaian seorang itu hendaknya mengikuti
kebajikan. Nilai-nilai kemanusiaan tidaklah bisa didapat dari buku ataupun
nilai-nilai dari para guru. Banyak dari orang-orang yang dianggap penting saat
ini melupakan nilai-nilai kemanusiaan yang sebenarnya ada dalam diri sejak
lahir dan tumbuh kembang atas usaha sendiri. Melupakan hal yang memang sudah
menjadi anugerah Tuhan adalah pembodohan yang membuta. Dimana seseorang itu
tergiur dengan kedunawian, maka disanalah mereka akan melupakan pengetahuan
tentang jati diri. Hal ini dialami oleh negara kita. Orang-orang yang dianggap
bisa memenuhi janji kepada masyarakat kecil tapi melenyapkannya dalam sekejap
saat mendapatkan kedudukan. Tidak banyak dari yang melakukan hal ini, tapi
sekecil apapun janji palsu yang di berikan adalah kesedihan yang sangat
mendalam bagi yang menerima. Dengan memiliki lidah, gunakanlah untuk hal yang
bermanfaat. Dengan pemberian tangan oleh Tuhan, maka gunakanlah untuk melakukan
SEVA (pelayanan). Persoalan nilai-nilai kemanusiaan tidak dapat ditegakkan oleh
satu orang saja. Ini dibutuhkan kebersamaan, yang kita sebut dengan Persatuan.
Tak ada yang paling hebat didunia ini jika manusia memperoleh sesuatu dengan
membuta. Seperti seorang pelajar yang menjawab ujian dengan menghapal tapi tidak
paham dengan apa yang dibuat, karena yang ada pada niatnya hanya nilai tinggi
dari hasil ujiannya.
Meniru
dengan membuta adalah kesia-siaan orang untuk melihat, mendengar, menghapal,
dari pemberian para guru sebagai jembatan penghantar ilmu pengetahuan. Embrio dari keberhasilan adalah kasih sayang.
Jika tidak, maka kita akan melakukan kesalahan dengan melakukan sesuatu yang
tidak ada artinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar